Nama : Hilma Masani
Kelas : IX-I
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah.


Gerak pada Tumbuhan
GERAK PADA TUMBUHAN
Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu.
Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Gerak Endonom/Autonom


Sistem Pernapasan pada Manusia
1. Alat Pernapasan Manusia
1.1. Hidung (Cavum Nasalis)
1.2. Tekak (Faring)
1.3. Tenggorokan (Trakea)
- Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
- Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka. - Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
1.4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
1.5. Bronkiolus
1.6. Alveolus
1.7. Paru-paru
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
2. Proses Pernapasan Manusia
- Udara masuk melalui lubang hidung
- melewati nasofaring
- melewati oral farink
- melewati glotis
- masuk ke trakea
- masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
- masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
- udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
3. Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia
- Hidung
- Rongga hidung
- Concha
- Langit-langit lunak
- Pharink
- Larink
- Trakea
- Rongga pleura
- Paru-paru kanan
- Paru-paru kiri
- Tulang rusuk
- Otot intercosta
- Diafragma
4. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
4.1. Pernapasan Dada
- Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
- Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
4.2. Pernapasan Perut
- Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
- Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Alat Indera (Telinga)
A. Bagian-bagian telinga
1. Telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga).Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
Telinga bagian luar, terdiri dari :
Organ
|
Fungsi
|
a. Daun telingaBagian telinga luar berupa gelambir
b. Liang telinga. Saluran menuju membran timpani c. Rambut. Berupa bulu-bulu halus d. Kelenjar minyak. Bagian yang menghasilkan minyak e. Membran timpani. Berupa selaput tipis (selaput gendang) yang kuat |
• Mengumpulkan dan menyalurkan gelombang bunyi ke dalam telinga
• Membantu mengkonsentrasi- kan gelombang suara • Menahan dan menjerat kotoran yang melewati lubang telinga • Meminyaki dan menahan kotoran yang melewati lubang telinga • Menangkap getaran bunyi dan menyalurkan ke tulang-tulang pendengar |
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menja

Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas.
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.
Telinga bagian Tengah, terdiri dari :
Organ
|
Fungsi
|
|
|
Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rong

Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri aras tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebut tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat.
Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terdapat organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri dari gelatin yang lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis.
Telinga bagian dalam, terdiri dari :
Organ
|
Fungsi
|
a. Rumah siput (koklea)Saluran seperti spiral (berisi cairan endolimfe)
b. Organ kortiBagian koklea yang peka terhadap rangsang bunyi c. Kanalis semisirkularis (3 saluran setengah lingkaran) Berupa 3 saluran berlengkung-lengkung d. Sakulus dan utrikulus
Pangkal kanalis semisirkularis (berisi cairan endolimfe dan butiran kalsium)
|
• Meneruskan rangsang getaran bunyi
• Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori • Alat keseimbangan tubuh • Menjaga keseimbangan tubuh |

C. Alat Keseimbangan
Fungsi keseimbangan ini terdapat pada telinga bagian dalam yang dilaksanakan oleh 3 saluran setengah lingkaran utri kulus dan sakulus, yang mendeteksi :
– Posisi Tubuh
– Gerakan Tubuh
Disetiap ujung saluran setengah lingkaran memiliki struktur ampulla
Konsep :
gerakan kepala ~ cairan bergerak ~ sel reseptor ~ impuls ~ otak
D. Gangguan Telinga
1. Gangguan telinga disebabkan oleh luka pada telinga bagian luar yang telah
terinfeksi otitis sehingga mengeluarkan nanah.
2. Penumpukan kotoran sehingga menghalangi getaran suara untuk sampai ke
gendang telinga
3. Kerusakan gendang telinga
4. Otoskleorosis
5. Presbikusis
6. Rusaknya reseptor
7. Tuli saraf: disebabkan oleh kerusakan saraf auditori atau kerusakan pusat pendengaran di otak
8. Tuli konduksi: disebabkan oleh kekakuan hubungan antara sanggurdi dengan fenestra ovalis, penyumbatan saluran telinga luar, penebalan atau kerusakan membran timpani, dan mungkin karena ada pengapuran atau kerusakan tulang-tulang pendengaran.
Sumber : www.rantidamayanti10.blogspot.com
Fotosintesis
Kloroplas adalah zat hijau daun yang terdapat dalam semua tumbuhan yang berwarna hijau yang didalamnya terdapat klorofil. Pigmen fotosintesis ini terdapat pada membran tilakoid. Pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung (Fotosintesis) terjadi dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal dengan fotosistem. Fotosistem merupakan unit dari tumbuhan yang menangkap energi matahari (klorofil).

1. PERCOBAAN SACHS
(Membuktikan bahwa pada fotsintesis akan dihasilkan zat tepung.)
a. Daun yang sudah beberapa saat terkena cahaya mathari dipetik
b. Daun dimasukkan pada air yang mendidih
c. Kemudian daun dimasukkan pada alcohol panas.
d. Setelah itu akan ditetesi dengan larutan iodium (lugol).
Hasilnya daun akan berubah menjadi biru tua. Hal ini membuktikan bahwa setelah terbentuk glukosa, hasil fotosintesis segera diubah menjadi zat tepung.
Membuktikan bahwa di dalam fotosintesis diperlukan cahaya dan klorofil. Dari hasil pengamanatn dibawah mikroskop terhadap Spyirogyra dan bakteri termo, ternyata bila dijatuhkan seberkas cahaya yang mengenai kloroplas spirogyra, maka tampak bakteri tero akan berkerumun pada daerah yang berkloroplas yang terkena cahaya tersebut. Namun bila seberkas cahaya tidak mengenai kloroplas, maka tidak banyak ditemukan bakteri termo.
Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)
Istilah keanekaragaman hayati atau “biodiversitas” menunjukkan sejumlah
variasi yang ada pada makhluk hidup baik variasi gen, jenis dan
ekosistem yang yang di suatu lingkungan tertentu. Keanekaragaman hayati
yang ada di bumi kita ini merupakan hasil proses evolusi yang sangat
lama, sehingga melahirkan bermacam-macam makhluk hidup. Keanekaragaman
hayati dapat dikelompokkan atas keanekaraman gen, jenis dan ekosistem.
1. KEANEKARAGAMAN GEN
Keanekaragaman Tingkat Gen. Makhluk hidup tersusun atas unit satuan
terkecil yang kita kenal sebagi sel. Dalam inti sel terdapat materi
pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah dan
variasi susunan gen yang berbeda-beda. Pada prinsipnya bahan penyusun
Gen setiap makhluk hidup adalah sama, namun jumlah dan susunanya yang
berbeda-beda sehingga menampilkan sifat-sifat yang berbeda-beda pula.
Gen : faktor pembawa sifat keturunan yang terletak dalam kromosom. Gen
setiap makhluk hidup mempunyai bahan dasar kimia yang sama, namun
susunannya berbeda, perbedaan susunan inilah yang menyebabkan terjadinya
keanekaragaman gen.
Keanekaragaman gen : variasi susunan gen dalam suatu spesies. Variasi
dalam satu spesies makhluk hidup disebut varietas. Suatu mahluk hidup di
katakana satu spesies apabila terjadi perkawinanan antar 2 individu
akan menghasilkan keturunan yang fertil. Contoh : adanya varietas pada
kucing, kelapa, ayam, harimau dll.
Adanya keanekaragaman tingkat gen dapat anda amati pada gambar berikut:
Setelah anda amati gambar di atas ,Diskusikan dengan teman-temanmu Untuk menjawab pertanyaan berikut:
1. Variasi apa yang tampak ? apa yang menyebabkan hal tersebut?
2. Samakah fenotip individu satu spesies yang hidup pada tempat yang berbeda? Jikalau anda telah dapat menjawabnya maka cocokan jawaban anda dengan jawaban berikut ini:
A. Dari gambar di atas variasi yang tampak adalah variasi warna dan variasi bentuk mahkota bunganya. Pada gambar A tampak mahkota bunganya lebih besar berwarna oranye dan pada gambar B, mahkota bunganya berwarna merah dan putih pada helaian mahkotanya, sedangkan pada gambar C, lembaran mahkota bunganya bertumpuk lebih banyak dan berwarna putih, sedangkan pada gambar D, mahkotanya bertumpuk lebih banyak dan berwarna ungu.
B. Fenotif individu pada satu spesies yang hidup pada tempat yang berbeda akan mempunya fenotif yang berbeda pula karena dipengaruhi oleh gen dan lingkungan. Kemudian anda amati gambar berikut ini, dan diskusikan dengan teman anda!
Setelah anda amati jawablah pertanyaan berikut:
C. Identifikasilah termasuk kedalam keanekaragaman pada tingkat apa gambar A dan B?
Setelah anda amati dan anda diskusikan dengan teman anda, coba cocokan jawaban hasil diskusi anda dengan jawaban berikut:
Gambar A dan B adalah keanekaragaman tingkat gen, karena perbedaan, perbedaan itu terdapat dalam satu spesies. Pada gambar A tampak perbedaan pada tumbuhnya rambut, bentuk kening. Sedangkan pada gambar B tampak perbedaan warna bulu, dan bentuk tubuh, kaki, dan jenggernya.
Setelah anda memahami tentang konsep keanekaragaman gen, mari kita pelajari tentang keanekaragaman berikutnya yaitu keanekaragan tingkat jenias.
2. KEANEKARAGAMAN JENIS (SPESIES)
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. Misalnya: Variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat. Untuk melihat keanekaragaman hayati tingkat jenis amati gambar berikut:
Setelah anda amati gambar di atas Diskusikan dengan teman dan gurumu, kemudian jawablah pertanyaan berikut: Perbedaan ciri apa yang dapat anda amati dari ke empat hewan tersebut? Dan isikan jawabanmu dalam tabel!
Setelah anda diskusikan dengan teman dan guru anda, coba anda cocokan hasil diskusi
anda dengan jawaban berikut ini:
3. KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. misalnya : Ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk tak hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem.
Gambar berikut ini merupakan gambar keanekaragaman ekosistem Yaitu ekosistem laut dan ekosistem sawah.
Setelah anda mengamati gambar tersebut , Jawablah pertanyaan berikut, dan jika anda telah selesai dapat mencocokan jawaban anda dengan kunci jawaban. Jangan melihat kunci jawaban!
1. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? sehingga ada ekosistem laut dan ada ekosistem sawah?
2. Kemudian amati gambar berikut dan identifikasilah ekosistem apa gambar tersebut? dan vegetasi apa yang mendominasi wilayah tersebut?
Setelah anda mengamati gambar dan menjawab pertanyaan, coba anda cocokan jawaban anda dengan jawaban berikut ini.
1. Yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman ekosistem adalah Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem. Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.
2. Gambar A. ekosistem padang rumput, vegetasi yang mendominasi adalah rmput-umputan. Gmbar B, ekosistem tundra vegetasi yang mendominasi adalah lumut tidak ada jenis pohon gambar C, ekosistem padang pasir, vegetasi yang mendominasi adalah kaktus
4. Pelestarian keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati di bumi kita sangat berlimpah jumlahnya mulai dari kutub utara sampai kutub selatan. Berjuta-juta jenis makhluk hidup yang ada, hanya sebagaian saja yang sudah dapat diidentifikaasi, dan masih banyak jenis-jenis makhluk hidup yang belum dikenali.
Keanekaragaman hayati memberi arti penting bagi kehiudupan kita baik secara langsung maupun tidak langsung, hampir semua makhluk hidup tersebut memberikan manfaat yang sangat berharga.
Mengapa kita perlu melestarikan keanekaragaman hayati ? Kita ketahui bahwa dalam suatu individu makhluk hidup terkandung plasma nutfah (sumber gen), dan lebih jauh dapat kita manfaatkan sebagai sumber pangan, sandang, papan, obat-obatan, kosmetika, dan bahan penelitian.
Upaya melestarikan keanekaragaman flora dan fauna dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Pelesatarian in-situ, artinya kita melesatrikan flora dan fauna dalam habitat aslinya, seperti pelstarian badak di ujung kulon, komodo di NTT, bunga raflesia di bengkulu dan sebagainya.
2. Pelestarian ex-situ, artinya kita melestarikan flora dan fauna di luar habitat aslinya, seperti membuat suaka margasatwa, suaka hewan, kebun raya, kebun binantang dan sebagainya.
5. RANGKUMAN
- Keanekaragaman hayati terdiri dari 3 tingkat yaitu tingkat gen, jenis dan ekosistem.Adanya perkawinan 2 individu yang satu spesies akan menyebabkan terjadinya perbedaan susunan gen yang menimbulkan keanekaragaman gen.
- Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species makhluk hidup di suatu tempat. Misalnya perbedaan dalam tingkat takson familia.
- Perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam satu familia, akan menimbulkan keanekaragaman jenis, misalnya dalam familia felidae, familia palmae.
- Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.
- Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu wilayah, sehingga akan menimbulkan keanekaragaman ekosistem.
- Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan dengan dua cara, yaitu peestarian in-situ dan ex-situ.
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati
![]() |
Keanekaragaman hayati gen pada bangsa kucing |
![]() |
Keanekaragaman Spesies |
![]() |
Keanekaragaman hayati ekosistem |