Resensi Novel Catatan Hati Seorang Istri

Buku ini merupakan karya nonfiksi yang lahir dari perempuan dengan mengusung tema perempuan.  Buku ini adalah edisi revisi dari Catatan Hati Seorang Istri, dengan penambahan sekitar sebelas tulisan, untuk melengkapi kisah-kisah yang telah hadir di buku sebelumnya.  Sekitar 30 kisah kehidupan pernikahan yang begitu berwarna, dimuat dalam buku ini, dirangkum dengan apik oleh Asma Nadia.

          Kisah ber-subjudul "Sepucuk Email dari Ve", menceritakan pengalaman Ve yang kerap memperoleh kata-kata kasar dari suami, yang melukai hati, sehingga Ve merasa seperti tidak memiliki harga diri.  Kisah Ve yang mengharukan, membuat saya mensyukuri kehidupan pernikahan yang selama ini telah dijalani bersama suami.
          "Sampai Napas Terakhir Ibu" mengungkapkan keikhlasan dan ketulusan luar biasa dari seorang istri, sekaligus ibu dari lima anak.  Walaupun sering menerima pukulan dan ancaman dari suami, dia tetap tegar dan tidak pernah mengeluh.  Ketika suaminya berulangkali larut dalam petualangan cinta dengan perempuan lain, dia tetap melayani suami dengan sepenuh hati.  Bahkan, saat suami membebaninya dengan tumpukan hutang, dengan tabah dia berjuang hingga mampu melunasi hutang itu.  Kisah ini mampu menghadirkan rasa haru, kagum dan geram sekaligus.  Kisah yang dapat menjadi teladan bagi para istri.  Kita dapat mencontoh sikap seorang istri yang tetap fokus berusaha melayani suami dengan sepenuh hati, sekaligus membesarkan buah hati dengan penuh cinta.
          Cerita tentang kebesaran hati seorang istri, yang ikhlas menerima suami menikah lagi dan tetap mencintai suami dengan tulus, ada dalam "Cinta Bukan Tak Pernah Salah" serta "Rombongan Gadis yang Melamar Suami Saya".  Kisah yang sangat menyentuh hati saya sebagai pembaca, dan membuat saya berharap untuk dapat memiliki kebesaran hati yang sama.
          Kesediaan Amini dan Safitri untuk memaafkan suami mereka yang berselingkuh, dan berusaha merangkul suami untuk memperbaiki hubungan yang telah retak, dikisahkan dalam "Saya Ingin Dia Memilih" dan "Saya Tidak Ingin Cemburu".  Kisah yang mampu memberi pencerahan bagi pembaca.  Jika kita sebagai istri memiliki keluasan hati untuk memaafkan, Insya Allah akan datang kebaikan bagi keutuhan rumah tangga.
          Jika bercerai adalah pilihan terbaik, maka kisah dalam "Sebab Aku Berhak Bahagia" dan "Pernikahan Pertama dan Kedua" dapat menjadi teman, saat sedih datang mendera hati, sehingga kita tidak merasa sendiri.
          "Ternyata Aku yang Kedua" mengisahkan kehidupan seorang perempuan yang menyandang status sebagai istri kedua, yang dinikah secara diam-diam.  Dia merasa selalu dikejar rasa takut dan bersalah. Label 'Pengganggu Rumah Tangga Orang' begitu melekat pada dirinya, membuatnya merasa tidak nyaman.  Kisah yang membuka mata hati dan mengajak kita memahami perasaan sesungguhnya seorang istri kedua.
          Dalam buku ini, Asma Nadia tidak hanya melukiskan luka yang dialami perempuan dalam kehidupan pernikahan.  Asma juga menggambarkan kebahagiaan istri dalam curahan kasih suami, seperti kisah "Haruskah Ustadz Berpoligami?".  Suami yang mencintai istrinya apa adanya, walaupun sang istri terserang penyakit yang menimbulkan bekas luka di sekujur tubuh.  "Perempuan Istimewa di Hati Aba Agil" menggambarkan kesetiaan seorang suami terhadap istri.  Kisah-kisah itu meyakinkan kita, bahwa ada banyak laki-laki yang berahlak baik, yang tidak hanya mampu menyakiti.
          "Dua Pasang Suami Istri" menceritakan pasangan suami istri yang memiliki cacat fisik dan kekurangan materi, mampu hidup rukun dan berbahagia atas keadaan mereka.  Menyimak kisah ini, kita dapat menemukan sebentuk cinta yang indah.  Cinta yang akan selalu ada, jika suami dan istri mau berusaha untuk mewujudkannya.
          Buku ini menarik untuk dibaca dan sudah cukup lengkap melukiskan warna-warni pernikahan.  Mulai dari kisah yang melukiskan perjalanan penuh luka dari seorang istri.  Ketabahan perempuan dalam menghadapi prahara rumah tangga.  Hingga kisah yang menggambarkan sosok suami penuh kasih dan mencintai pasangannya apa adanya.  Kita juga dapat bercermin dari kisah-kisah yang ada, serta memetik hikmah dari pengalaman orang lain.  Buku ini juga dilengkapi dengan saran-saran yang dapat dijadikan inspirasi, saat suami selingkuh atau ingin menikah lagi.  Dengan gaya penulisan yang ringan dan mengalir, membuat buku ini mudah dicerna dan dipahami.  Karena terdiri dari berbagai kisah yang berbeda, setiap kisah dalam buku ini dapat habis dibaca dalam sekali duduk.
          Buku ini layak dibaca oleh para perempuan, baik sudah menikah ataupun belum.  Tidak hanya perempuan dewasa, gadis belasan tahun maupun ibu-ibu yang lebih sepuh, dapat menjadikan buku ini sebagai bacaan yang menghibur, menghadirkan berbagai rasa dalam hati, serta menginspirasi.  Selamat membaca!

0 komentar:



Posting Komentar